Tradisi membangun rumah bagi orang jawa


BAKARANWETAN.INFO - Membangun rumah sendiri merupakan impian semua orang, tak terkecuali seseorang yang masih single maupun yang sudah berkeluarga. Jika telah memiliki rumah sendiri maka biasanya dianggap sudah mapan. Bagi orang-orang jawa, membangun rumah tidak boleh langsung ditempati jika bangunan itu sudah jadi.

Karena memang ada suatu tradisi khusus yang harus dilakukan sebelum rumah yang baru dibangun dapat ditempati. Entah percaya ataupun tidak, ini tradisi orang jawa yang sudah turun temurun sejak dahulu. Kami telah mendapatkan penjelasan tentang tradisi ini, dan akan kami coba jelaskan disini.

Tradisi sesaji atau membuat sesaji, dimaksudkan agar rumah baru yang akan ditempati nantinya terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan. Sesaji untuk rumah baru tersebut berupa, beras, bumbu-bumbu dapur, tebu sepasang, pisang sejodo, padi seikat, kelapa 2buah, kupat dan lepet, tikar daun pandan, bantal, guling dan bendera merah putih.

Lalu, adakah penjelasan'nya kenapa mesti barang-barang tersebut? Sebenarnya semua itu ada maknanya, jadi bukan asal-asalan dipilih. Beginilah penjelasan yang kami dapatkan

Beras
Dalam hal ini, beras ini di taruh didalam panci untuk menanak nasi ( kendel). Yang kemudian ditaruh diatas / di gantung di atap ( blandar ) rumah.
Beras itu dianggap sebagai barang yang dibuat lambang dan doa dalam hal ketetapan / tunggon supaya betah dirumah / Krasan.
Beras ini di lambangkan orang, dan panci untuk menanak nasi ( kendel ) itu sebagai rumah.

Bumbu – bumbu dapur
Bumbu ini di bungkus dan di taruh dengan beras.
Dalam hal ini bumbu dapur ini sebagai pasangan dari Beras. Ibarat ketuanya itu beras, bumbu itu sebagai wakilnya. Ibarat dalam makan, Nasi itu lebih enak apabila ditambahi bumbu, bumbu dapat menjadikan makanan terasa lebih enak. Selanjutnya (baca: Tradisi membangun rumah bagi orang jawa bag.2)

0 Response to "Tradisi membangun rumah bagi orang jawa"

Post a Comment